Senin, 28 Maret 2011

Doa q untuk s4ng kekasiH..

ya 4lLah..
Seandainya telah engkau catatkan..
Dia miliku dan memang tercipta untuk ku..
Satukanlah Hati y dengan Hati q..
Goreskanlah kebahagiaan diantara kami..
Agar kemesraan itu slalu bersemayam di hati..
Seiringkanlah kami melayani kehidupan ini..
Ketepian bahtera kasih sayang yang suci..

Tapi............................

Seandai y telah engkau takdirkan dia bukan miliku..
Biarlah dia jauh dari pandanganku..
Luputkanlah ia dari ingatan q..
Dan peliharalah aku dari dari kekeewaan cinta ini..
Berikanlah aku kekuatan..
Untuk selalu pasrah dengan keputusanmu dan tersenyum..
Karena ku yakin....
Takdirmu adalah yang terbaik untuk q..

Enkau ya RabB.. aku tahu bahwa engkau maha mengetahui
apa yang terbaik untuk q bukan apa yang aku minta...

kekuatan Yang Terdapat dalam Tubuh manusia..

Kitab Mizanul Qubro secara luas menerangkan, bahwa dalam kesempurnaan yang terdapat dalam tubuh manusia Allah SWT memberikan kapasitas lebih.

jauh sebelum Allah SWT menciptakan wujud bumi dan jagat raya umumnya, yang diciptakan lewat Nur Muhammad SAW. Jauh sebelumnya, Nur Muhammad SAW sudah diciptakan terlebih dahulu di Alamul Jannah Majazi atau Surga Majazi.Dengan ke-Esaan dan keagungan-Nya, Allah SWT menciptakan manusia dengan segudang kelebihan dan kesempurnaan bentuk yang memadai. Bahkan, jutaan tahun sebelum perintah sholat diwajibkan untuk seluruh umat di dunia, lewat wasilah yang disampaikan oleh utusan terakhir Muhammad SAW, Allah SWT sudah menerapkan arti sholat tersebut ke tubuh manusia di saat bentuk manusia baru diciptakan.
Seperti saat menciptakan bentuk daging, Allah SWT menciptakannya dengan “asma takbiratul ikrom” yaitu Allohu Akbar.
Demikian juga tatkala membuat bentuk napas Allah SWT menciptakannya dengan “asma ruku” yaitu Subhanarobbiyal ‘Adzimi Wabihamdih.
Lalu di saat menciptakan bentuk tulang belulang Allah SWT, juga menciptakannya dengan “asma sujud” yaitu Subhanna robbiyal a’laa wabihamdih.
Dan di saat menciptakan bentuk kulit Allah SWT menciptakannya dengan “asma lungguh” yakni Robbigfirli warhamni wajburni warfa’ni warzuqni wahdini wa ‘afini wa’fu ani.