MUHAMMAD SAW ADALAH SANG RESI-SANG BUDHA-SANG ZOROASTER-SANG
PENGHIBUR TERAKHIR
Tulisan ini disusun dari berbagai sumberi para ahli
sejarah,agamawan dan cerdik pandai, bukan untuk memaksakan kehendak merubah
keyakinan agama seseorang ,sebab keyakinan dan agama seseorang merupakan
pilihan masing-masing dan memuat konsekuensi pada diri masing-masing.
Namun tulisan ini aku buat untuk mengajak perdamaian dan merenungkan hakekat
arti kehidupan dan mengajak untuk berfikir lebih mengglobal,tidak sekedar
menutup hati pada hamparan ilmu pengetahuan yang tergelar di sekeliling
kehidupan kita.
Maka apapun agama dan keyakinan sahabat semua,tetap saja
kita adalah species manusia ciptaan-Nya,yang diberi akal budi untuk selalu
memperhatikan tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran-Nya,agar kita selalu dapat
hidup dalam damai berdampingan mengisi relung-relung kehidupan di dunia yang
fana ini…
Maka Tuhanku adalah Tuhanmu dan Tuhan kita yang sama,dan Dia adalah Tuhan
penguasa semesta alam.
Maka renungkanlah sesungguhnya Dia telah menurunkan para utusan-Nya,Nabi dan
Rasul-Nya untuk menyertai kita,membimbing kita dan menerangi kegelapan
kehidupan kita sepanjang hayat dan lintasan masa,
Maka sebagaimana aku mempercayai dan menghormati Rama,Krisna,Sang
Budha,Zoroaster dan Yesus,juga Adam ,Nuh,Ibrahim,Musa,serta para Rasul-Nya yang
lainnya,maka marilah kita sejak saat ini sama-sama mempercayai dan menghormati
Muhammad yang juga adalah Rasul-Nya,yang datang dari Tuhan kita yang
sama.Ikrarkanlah bahwa aku,kau,kalian tidak akan pernah membeda-bedakan
diantara mereka.
I. BERITA KEDATANGAN NABI
MUHAMMAD DI DALAM KITAB SUCI WEDHA (HINDHU)
SEKILAS RIWAYAT AGAMA HINDHU :
Asal usul
dan riwayat agama Hindhu sangat sulit di ketahui secara pasti.Diperkirakan
agama Hindhu lahir sejak 1500 SM.Dalam agama Hindu tidak dapat diketahui
secara pasti siapa pembawa pertama ajaran-ajarannya. Nama Hindu yang sekarang
lazim dikenal dan telah dipergunakan secara umum di seluruh dunia, merupakan
nama asing karena nama itu diberikan oleh orang yang bukan Hindu. Nama India
dijelaskan dari nama sungai Sindbu, yang mengairi daerah barat India. Bangsa
Persia menyebut sungai itu sungai Hindu.
‘Hindu’ sebenarnya adalah sebuah kata Persia yang ditujukan
untuk menyebut penduduk di wilayah Lembah Indus. Namun, dalam bahasa umum,
Hindu adalah istilah untuk berbagai macam keyakinan agama, yang sebagian besar
didasarkan pada Veda, Upanishad dan Bhagavad Gita. Dari istilah Persia tersebut
selanjutnya dalam bahasa Arab dikenal dengan sebutan Al-Hind yakni ditujukan
pada negeri orang-orang yang tinggal di seberang sungai Indus. Kemudian saat
orang-orang Muslim memasuki India mereka memakai istilah tersebut untuk
menyebut penduduk India secara umum. Pada Abad 13 nama Hindustan dipakai secara
populer untuk menyebut penduduk di wilayah itu.
Orang Inggris yang datang kemudian memanggil mereka sebagai
India (dari bahasa Yunani Indo). Kemudian istilah ‘Hindu’ lazim menjadi sebutan
sejak abad 16 – 18. Puncaknya setelah Bangsa Inggris menguasai India, para
pedagang Eropa menggunakan istilah Hindu untuk menyebut agama orang India.
Istilah Hindhu dibentuk sekitar tahun 1830 untuk menunjukkan budaya dan agama
dari India (diluar agama Abrahamik). Jadi pemeluk Hindhu sebenarnya lebih tepat
menyebut agamanya sebagai agama Vedanta daripada Hindhu.
DIKETEMUKAN PADA KITAB SUCI HINDHU TERDAPAT RAMALAN AYAT
TENTANG KEDATANGAN NABI MUHAMMAD
New Delhi, India – Seorang professor
bahasa dari ALAHABAD UNIVERSITY INDIA dalam salah satu buku terakhirnya
berjudul “KALKY AUTAR” (Petunjuk Yang Maha Agung) yang baru diterbitkan, memuat
sebuah pernyataan yang sangat mengagetkan kalangan intelektual Hindu. Sang
professor secara terbuka dan dengan alasan-alasan ilmiah, mengajak para
penganut Hindu untuk segera memeluk agama Islam dan sekaligus mengimani risalah
yang dibawa oleh Nabi Muhammad , karena menurutnya, sebenarnya Muhammad adalah
sosok yang dinanti-nantikan sebagai sosok pembaharu spiritual.
Prof. WAID BARKASH (penulis buku) yang masih berstatus
pendeta besar kaum Brahmana mengatakan, bahwa ia telah menyerahkan hasil
kajiannya kepada 8 pendeta besar kaum Hindu, dan mereka semuanya menyetujui
kesimpulan dan ajakan yang telah dinyatakan di dalam buku. Semua kriteria yang
disebutkan dalam buku suci kaum Hindu (Wedha) tentang ciri-ciri “KALKY AUTAR”,
sama persis dengan ciri-ciri yang dimiliki oleh Nabi Muhammad.
Dalam ajaran Hindu disebutkan mengenai ciri KALKY AUTAR di
antaranya, bahwa dia akan dilahirkan di jazirah, bapaknya bernama SYANUYIHKAT,
dan ibunya bernama SUMANEB. Dalam bahasa sansekerta, kata SYANUYIHKAT adalah
paduan 2 kata, yaitu SYANU artinya ALLAH, sedangkan YAHKAT artinya anak laki
atau hamba yang dalam bahasa Arab disebut ABDUN.
Dengan demikian, kata SYANUYIHKAT artinya “ABDULLAH”.
Demikian juga kata SUMANEB yang dalam bahasa sansekerta artinya AMANA atau
AMAAN yang terjemahan bahasa Arabnya “AMINAH”. Sementara semua orang tahu bahwa
nama bapak Rasulullah Saw adalah ABDULLAH dan nama ibunya AMINAH.
Dalam kitab Wedha juga disebutkan bahwa Tuhan akan mengirim
utusan-Nya ke dalam sebuah goa untuk mengajarkan KALKY AUTAR (Petunjuk Yang
Maha Agung). Cerita yang disebut dalam kitab Wedha ini mengingatkan akan
kejadian di Gua Hira saat Rasulullah didatangi malaikat Jibril untuk
mengajarkan kepadanya wahyu tentang Islam.
Bukti lain yang dikemukakan oleh Prof. Barkash bahwa kitab
Wedha juga menceritakan bahwa Tuhan akan memberikan Kalky Autar seekor kuda
yang larinya sangat cepat yang membawa kalky Autar mengelilingi 7 lapis langit.
Ini merupakan isyarat langsung kejadian Isra’ Mi’raj dimana Rasullah
mengendarai Buroq.
MUHAMMAD ADALAH RESI TERAKHIR :
Seperti di ketahui, Nabi Muhammad adalah seorang Nabi dan
Rasul-Nya yang terakhir.Bahkan, nama dan misi kemunculan Beliau telah
diramalkan dalam kitab Atharva Weda , Kanda 20, Sukta 127, Mantra 1 – 3. Dalam
kitab Bhavishya Purana, Parva 3, Kandha 3, Adhya 3, Sloka 5 .
Nabi Muhammad diramalkan dalam ayat kitab tersebut sebagai
berikut :
“etan mitrantare mleccha
acaryena
samanvitah
Mahamad
itti Khyatah
siyyagrasva
samanvitah”
Terjemahan : “An illeterate teacher will
come along, Mohhamed by name, and he will give religion to his fifth-class
companion” (Steven Rosen, 1996)
Terjemahan bebasnya : Seorang guru (acarya) yang buta
huruf akan datang, namanya Muhammad. Beliau akan mengajarkan agama pada kaum
pemuja berhala atau Arca (mleccha)”
-Maka MUHAMMAD dijelaskan sama seperti yang tercantum dalam
Al-Qur’an yaitu nabi yang ummi (buta huruf) dan berada ditengah-tengah para
penyembah berhala.
Adanya bukti bahwa nama Muhammad SAW tercantum dalam kitab suci agama Hindu,
menunjukkan bahwa agama Hindu pada mulanya adalah agama Tauhid yang dibawa oleh
salah satu Nabi Allah SWT namun kemudian mengalami perubahan / penyimpangan,sebagaimana
yang dialami oleh agama Yahudi dan Kristen.
Maka dengan
demikian mengindikasikan bahwa pada awalnya “Hindu” adalah agama samawi. Dan
jika Krishna dan Rama adalah sosok yang dimuliakan oleh Hindu,karena
kearifan,kebijakan serta sifat-sifat kemuliaannya,maka dengan demikian Krisna
dan Rama adalah termasuk nabi-nabi golongan muslimin untuk kalangan umat
Hindustan. Boleh jadi mereka adalah turunan Nabi Ibrahim dari istri beliau a.s.
yang ketiga Keturah. Oleh sebab itu, nubuwatan tentang kedatangan Nabi Muhammad
saw. dalam Wedha adalah hal yang niscaya, malah justru sebaliknya aneh bila
para ahli Wedha bungkam tentangnya.
Atau jika keberadaan Krishna ,Rama ada sebelum zaman Ibrahim,maka Krishna ,Rama
adalah salah satu dari Nabi Allah SWT untuk zaman sebelum Ibrahim.Namun sayang
sekali nasib ajarannya sama dengan nasib ajaran Musa dan Isa yang telah
diselewengkan/mengalami pembiasan pada kurun masa yang laun.
“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk
menyerukan),’Sembahlah Allah dan jauhilah Thaghut.” (QS.An-Nahl: 36)
“Dan (Kami telah mengutus) rasul-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan
tentang mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan
tentang mereka kepadamu…”
(QS.An-Nisa : 164)
-Bhavishya Purana in the Prati Sarag Parv III Khand 3 Adhay
3 Shloka 5 to 8, Malecha (Ibrani = Mahekha = saudaramu),
-(orang asing dari negeri
asing), guru spiritual akan muncul dengan pengikutnya. Namanya Mahamad.
Penghuni Arabia kebanggaan umat manusia. Yang melawan Iblis dan menghancurkan
berhala.
-Dalam Bhavishya Purana Pratisarag Parv III Khand 3 Adhay 3
Shloka 10 sampai 27 Maharishi Vyas meramalkan sebagai berikut :
“Pengikutku adalah laki-laki yang disunat tanpa dikuncir rambut kepalanya,
berjenggot dan meyerukan panggilan untuk beribadah. (Adzan) Makan segala
sesuatu yang halal dan semua binatang kecuali Babi. Mereka menyucikan diri
dengan pedang. Akan membuat agama yang membolehkan pengikutnya makan daging”.
Pengikutnya di panggil sebagai Musalman (Muslim).
-Dalam Atharvaveda Book 20 Hymn 127 verses 1-13 dikatakan :
“Dia adalah Resi yang naik Onta dan pergi ke surga dengan kendaraan”.
-(Ini sesuai dengan peristiwa Isra Mi’raj dimana nabi
Muhammad diperjalankan Tuhan dengan Bouraq ke langit 7).
Tidak mungkin itu orang India karena Reshi India (Brahman)
tidak boleh naik Onta berdasarkan “Sacred Book of the east”, Volume 25, Law of
Manu page 472. Menurut Manu Smirti Bab 11 ayat 202 “Seorang Brahman dilarang
menaiki Onta atau Keledai”.
-Reshi ini
bernama “Mamah
Resi”. Tak ada Resi di India bernama “Mamah” yang bermakna
“punya harga diri yang mulia”. Kata “Mamah” secara etimologis punya hubungan
dengan bahasa Arab: “Muhammad” yang berarti “yang terpuji”, sedangkan “Mamah
Rishi” adalah julukan bagi NARASHANGSA,
sehingga Mamah Rishi = Narashangsa = Muhammad = Yang Terpuji.
(STANLEY LANE POOLE, Speeches and Table Talks of the Prophet Mohammed,
1882).
-MAMAH terkenal dengan 10.000 pengikutnya”
Maka,“Nabi
Muhammad berangkat bersama dengan 10.000 orang pada saat yang menentukan ini” (WASHINGTON IRVING, Life of
Muhammad, Hal. 17).
“…dan Muhammad membawa 10.000 pengikutnya ke Mekah”
(STANLEY LANE POOLE, Speeches and Table Talks of the Prophet Mohammed,
1882).
-“Kalki
Avatar akan dilahirkan di kota SHAMBHALA, ibunya bernama SUMATI, Akan pergi ke gunung (Gua Hira) untuk
menerima wahyu, bersama empat orang temannya,
(Dunia terutama umat Islam telah mengetahui bahwa empat teman Muhammad
yaitu Umar,Usman, Abu Bakar dan Ali)
,akan mengalahkan kali (setan/kebatilan). Dia akan dibantu oleh para malaikat
di medanpertempuran.Dia lahir pada hari ke-12 yang cerah, pada
pertengahan bulan Madhav” (12 Robiul awwal).
(KALKI-PURANA 2:4-15).
“Ayahnya
bernama VISHNU-YASH.”
( Bhagvata Purana Khand 12 Adhyay 2 shlokas 18-20 dan Bhagwat Purana Khand
1 Adhyay 3 Shloka 25 ).
-Kata “Shambhala” berarti: rumah perdamaian dan keamanan.
Sementara Muhammad lahir di kota Mekah yang dikenal sebagai “Darul Aman” yang
juga berarti: rumah perdamaian dan keamanan.
-Ibunya bernama “Sumati” yang berarti: lemah lembut dan cerdas. Ibu Muhammad
bernama “Aminah” yang juga berarti: lemah lembut.
-Ayahnya bernama “Vishnu-Yash” yang berarti: hamba Tuhan (Vishnu =
Tuhan,Yash=Abdi).
Sementara ayah Muhammad bernama “Abdullah” yang berarti juga: hamba
Allah/Tuhan.
-Kalki Avatar dibantu oleh para malaikat di medan pertempuran.
Maka,ketika dalam Perang Badar, Muhammad dibantu oleh para
malaikat (Q.S. ALI IMRAN:123-125), juga dalam Perang Khandaq, Muhammad dibantu
oleh para malaikat (Q.S. AL-AHZAAB:9).
-Kalki Avatar lahir pada hari ke-12 bulan Madhav.
Sementara Muhammad juga lahir pada hari ke-12 tepatnya tanggal 12 Rabiul Awwal
Tahun Gajah (Sebelum Hijriyah).
Jadi, KALKI AVATAR tidak lain adalah Muhammad, sedangkan
makna “Kalki Avatar” sendiri berarti: pembersih dosa yang datang ke dunia.
II.BERITA KEDATANGAN NABI MUHAMMAD DI DALAM KITAB SUCI BUDHA :
-SIAPAKAH SANG BUDHA?
Sebutan Budha disandang pertama kali oleh Sidharta Gautama atau
sakyamuni,hidup sekitar tahun 623-563 SM yang sekaligus sebagai
pendiri Budha.
Arti Budha antara lain :
-Yang Telah Sadar,
-Ia Sang Penemu (Bujjhita) Kebenaran,
-Ia yang telah mencapai Penerangan Sempurna,
-Ia yang memberikan penerangan (Bodhita) dari generasi ke generasi, dll.
Diriwayatkan bahwa Sang Budha mendapat pencerahan saat melakukan meditasi
dibawah pohon Bodi.
Generasi pemeluk Budha pada masa masa kini jika ditanya
tentang adanya Tuhan, maka mereka tidak mengenal atau mengakui bahwa alam
semesta ini diciptakan oleh Tuhan. Karena dalam pemikiran mereka alam semesta
ada dengan sendirinya (kehendak alam).Doktrin Budha lebih menekankan pada
sistem etika.Sehingga pada beberapa pendapat bahwa sekilas Agama Budha dianggap
sebagai Atheisme yang luhur. Sementara diyakini bahwa pada zamannya Budha masih
hidup sebenarnya tidaklah demikian.
Secara logika jika Sidharta Gautama telah mencapai
tingkatan “Budha”,dimana makna Budha telah disebutkan diatas yakni antara lain
:Yang Telah Sadar, Sang Penemu (Bujjhita) kebenaran, yang telah mencapai
Penerangan Sempurna, yang memberikan penerangan (Bodhita) dari generasi ke
generasi,atau kalimat lain yang setara dengan makna : Telah beriman,berpasrah
diri,telah mendapat pencerahan / petunjuk,maka tiada yang patut memiliki hak
memberikan Petunjuk,penerangan,pencerahan melainkan karena adanya suatu unsur /
Zat yang memberi petunjuk,maka tiada lain zat yang memiliki hak memberi
petunjuk kecuali hanya Tuhan Sang pencipta alam itu sendiri.
Dengan demikian ketika Sidharta masih hidup, tentu beliau mengakui bahwa
keberadaan alam semesta karena adanya keberadaan Tuhan yang menciptakan alam
itu sendiri.
Jika sang
Budha seandainya saat itu lebih banyak diam jika ditanya soal keberadaan
Tuhan,hal demikian karena di India pada saat itu tengah tenggelam dalam
penyembahan berhala akibat menguatnya faham filsafat antropomorfisme, yaitu
filsafat yang memahami keyakinan bahwa Tuhan dapat menjelma sebagai
makhluk.Sehungga pada sisi lain faham ini telah membiaskan/mengikis ajaran asal
pada awalnya,yakni ajaran monotheisme secara drastis.
Budha tidak menyangkal adanya Tuhan. Budha ketika ditanya oleh salah seorang
muridnya,apakah Tuhan itu ada?. Maka Budha tidak menjawab.Namun karena
selalu mendapat pertanyaan terus menerus akhirnya beliau mengatakan bahwa :
“Jika anda menderita sakit perut akankah anda berkosentrasi untuk
mengurangi rasa sakitnya atau mempelajari resep para tabib? Itu bukanlah
urusanku untuk mengetahui apakah Tuhan itu ada, urusan kami adalah menghapus
penderitaan di dunia”.
Pernyataan Budha yang demikian pada hakekatnya sama dengan
ucapan Nabi Musa ketika ditanya oleh kaum Yahudi tentang nama Tuhan. Musa hanya
menjawab : “Namanya adalah : Aku adalah Aku ..”(Keluaran 3:14)”.
Dimana maksudnya adalah apapun nama Tuhan, lebih penting
untuk melaksanakan perintah-NYA daripada sekedar mengetahui nama-NYA.
Maka dengan demikian sesungguhnya Sang Budha adalah
MERUPAKAN SALAH SATU UTUSAN-NYA (Salah seorang Nabi/rasul di zamannya).
BEBERAPA AYAT DALAM KITAB SUCI
BUDHA MENGINDIKASIKAN AKAN KEDATANGAN NABI MUHAMMAD :
Umat muslim mengetahui bahwa Tuhan di dalam Al-Qur’an
memberi pengajaran untuk mengimani bahwa kitab suci yang ada pada Rasul-rasul
terdahulu seperti Taurat,Zabur dan Injil adalah merupakan wahyu-Nya,namun
sekaligus Tuhan menginformasikan pula di dalam Al-Qur’an bahwa kitab–kitab suci
para Rasul terdahulu itu kini telah tidak murni lagi karena telah mengalami
perubahan (dirubah-rubah) dan tercampur dengan tulisan-tulisan manusia. Dan
pada ayat lain Tuhan menginformasikan pula bagian ayat-ayat yang dihapus atau
di biaskan diantaranya yakni yang berkaitan dengan berita kedatangan seorang
Nabi terakhir / akhir zaman (Muhammad SAW).
MUHAMMAD ADALAH SANG MAITREYA
TERAKHIR :
Berikut uraiannya :
Menurut
seorang pakar sejarah agama bernama Dr.Zakir,ada beberapa kalimat dalam ayat-ayat kitab
suci Budha,yang diyakini bahwa ayat-ayat berikut ini merupakan firman Tuhan
yang masih asli dan yang masih tersisa,yang memberitakan akan kedatangan Nabi
akhir zaman,bernama Muhammad.
1.Dalam Chakkavatti Sinhnad
Suttanta D. III, 76:
-“Akan muncul di dunia seorang Budha bernama Maitreya (yang baik hati),
seorang yang suci dan kuat, yang tercerahkan, penuh kebajikan dalam tingkah
laku, tepat, dan mengenal alam semesta” .
-”Apa yang telah dinyatakannya oleh pengetahuan supernatural miliknya akan
di terbitkan ke seluruh alam semesta. Dia akan mengkhotbahkan agamanya, mulia
dalam keasliannya, mulia pada puncaknya, mulia pada tujuannya, dalam jiwa dan
tulisan. Dia akan memproklamasikan kehidupan religius, murni dan sempurna
sepenuhnya, seperti saat aku sekarang mengkotbahkan agamaku dan
memproklamasikan semacam kehidupan religius. Dia akan membuat masyarakatrahib berjumlah ribuan, seperti
saat sekarang aku membentuk masyarakat yang berjumlah ratusan”.
2.Menurut Sacred Books of the
East volume 35 pg. 225:
“Aku bukanlah Budha satu-satunya yang berkuasa dalam memerintah dan
mengatur. Setelahku ada Budha yang lain, bernama “Maitreya” yang penuh
kebajikan akan datang. Aku sekarang hanya memimpin ratusan, sedangkan dia akan
memimpin ribuan”.
3.Menurut The Gospel of Buddha
by Carus pg. 217 and 218 (From Ceylon sources):
-Ananda bertanya kepada yang terberkati : “siapa yang akan
mengajar kami setelah engkau pergi?”.
Yang terberkati menjawab :
” Aku bukanlah Budha pertama yang datang di atas bumi dan tidak akan
menjadi yang terakhir. Pada waktunya seorang Budha akan muncul di dunia, yang
suci, yang sangat tercerahkan,, penuh kebajikan dalam laku, tepat, mengenal
alam semesta, seorang pemimpin yang tak tertandingi manusia. Dia akan
mengungkapkan kepada anda kebenaran abadi yang sama, yang saya ajarkan. Dia
akan mengkotbahkan agamanya, mulia sifatnya, mulia pada puncaknya dan mulia
pada tujuannya. Dia akan mendeklarasikan suatu kehidupan beragama, sepenuhnya
sempurna dan murni seperti sekarang saya nyatakan. Murid-muridnya akan
berjumlah ribuan sedangkan muridku hanya ratusan”.
Ananda
bertanya : “Bagaimana kita mengenalnya?”
Yang terberkati menjawab : “dia dikenal sebagai Maitreya”.
Kata Sansekerta ‘Maitreya’ atau ekuivalen dalam bahasa Pali
“Metteyya” berarti mencintai, penuh kasih, penuh belas kasihan dan murah hati.
Hal ini juga berarti kebaikan dan keramahan, simpati, dll
Maka dalam literatur bahasa Arab,semua kalimat tersebut diatas terwakili dalam
satu kalimat bahasa yang disebut : ‘Rahmat’. Seperti yang telah terabadikan
dalam Surah Al-Anbiya ini :
“Kami tidak mengutus kamu (Muhammad), melainkan sebagai rahmat bagi semua
makhluk”. (QS 21:107)
Kata ini hampir disebutkan sebanyak 409 kali di Al-Quran.
Huruf “Muhammad” juga dieja sebagai “Mahamet” dan berbagai ejaan lain. Kata
“Maho” atau “Maha” dalam bahasa Pali dan Sansekerta berarti Agung dan Mulia,
dan “Metta” berarti rahmat. Dan dalam bahasa Arab Sendiri Muhammad berarti
“Penuh Kasih”. Dengan demikian maka ‘Maitreya’ adalah sama dengan Muhammad.
4.Menurut Sacred Books of the
East, volume 11, pg. 36 Maha-Parinibbana Sutta chapter 2 verse 32:
-“Aku telah memberitakan
kebenaran tanpa membuat perbedaan antara doktrin exoteris dan isoteris dalam
hal kebenaan, Ananda, Tataghata tidak seperti guru yang memiliki kepalan
tertutup yang merahasiakan sesuatu di belakang”.
Maka perilaku yang demikian sesuai dengan perilaku Nabi
Muhammad yang dalam menyebarkan ajarannya (Al-Quran) tidak ada yang
ditutup-tutupi. Semua umat Islam dari rakyat jelata sampai raja menerima ajaran
yang sama dan dapat membaca kitab suci yang sama pula secara langsung sampai
sekarang.
5.Menurut Sacred Books of the
East volume 11 pg. 97 Maha-Parinibbana Sutta Chapter 5 verse 36:
-“Arahat-Budha memiliki Servitor pada jaman dahulu, seperti Ananda adalah
Servitorku sekarang, dan dimasa datang Arahat Budha akan ditemani oleh Servitor
juga”.
-Maka,Nabi Muhammad juga memiliki Servitor yaitu “Anas” yang merupakan
anak dari “Malik”. Anas diberikan oleh orang tuanya kepada Nabi Muhammad.
Anas bercerita “Ibuku berkata padanya “O, utusan Tuhan, inilah pembantu
kecilmu”,
Anas melanjutkan “aku melayani Rasul sejak usia 8 tahun dan rasul
memanggilku anaknya dan kekasih kecil tersayangnya”.
Anas menemani Rasul dalam segenap keadaan baik sakit,
gembira,dan masa-masa perang,(umur 11 saat perang uhud dan 16 saat perang
hunain), ataupun pada masa damai sampai akhir hayatnya.
6.Enam kriteria Budha terakhir
yang akan datang ke bumi menurut Budha Gautama (the Gospel of Buddha by Carus
pg. 214:)
-TATHAGATA BUDHA :
1. Seorang Budha mencapai pemahaman tertinggi dan sempurna di waktu malam.
2. Kelihatan cerah setelah pencerahan yang lengkap.
3. Seorang Budha mati dalam kematian yang alami.
4. Meninggal diwaktu malam.
5. Tampak terang sebelum kematiannya.
6. Setelah kematiannya , seorang Budha tidak ada lagi di bumi.
-Maka seperti disebutkan dalam Al-Quran, Nabi Muhammad
menerima wahyu disaat malam hari.
“Demi Kitab (Al Qur’an) yang menjelaskan, sesungguhnya Kami menurunkannya
pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi
peringatan”. (QS 44:2-3).
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan “.(QS 97:1).
-Kemudian tanda-tanda kenabian Muhammad diiringi dan
diliputi oleh cahaya terang Surgawi.
-Juga Nabi Muhammad wafat dengan cara alami dan nampak terang di malam kematian
beliau .(riwayat : Aisyah/Anas).
-Setelah pemakaman Nabi Muhammad (SAW),Beliau tidak pernah terlihat lagi dalam
bentuk tubuh-Nya di bumi ini.
7.Menurut Dhamapada “Sacred
Books of East vol 10 pg. 67
-“Jathagata/Budha hanyalah pemberi peringatan”,
-Maka seperti halnya Nabi Muhammad yang hanya pemberi peringatan.
“Maka berilah peringatan, karena sesungguhnya kamu hanyalah orang yang
memberi peringatan”. (QS 88:21)
8.Menurut Dhammapada, Mattaya
Sutta, 151:
-”Yang dijanjikan” akan memiliki :
1. Pengasih bagi seluruh ciptaan.
2. Seorang utusan perdamaian dan pembuat perdamaian.
3. Yang paling sukses di dunia.
-Maitreya sebagai pengkhotbah moral akan bersifat :
1. Jujur.
2. Menghargai diri sendiri.
3. Lembut dan mulia.
4. Tidak membanggakan diri .
5. Sebagai layaknya raja terhadap makhluk.
6. Teladan dalam tingkah laku dan tutur kata.
MAKA CIRI-CIRI YANG TERSEBUTKAN
DALAM DHAMMAPADA SESUAI DENGAN AKHLAK NABI MUHAMMAD SAW :
-Muhammad seorang yang berlaku kasih dan sayang.
- Muhammad seorang yang cinta damai dan juru damai.
- Muhammad seorang yang berhasil membina kemaslahatan umat.
- Muhammad seorang yang jujur sehingga dikenal dengan “al-amin”.
- Muhammad seorang yang menghargai sesame dan berlaku lemah lembut.
- Muhammad seorang yang dijadikan suri tauladan /Uswatun khasanah.
III. BERITA KEDATANGAN NABI
MUHAMMAD DI DALAM KITAB SUCI ZOROASTRIAN ( Agama Persia):
-Dalam Kitab Datasir 14,
Berkatalah
Susan, Nabi orang Parsi:
“Apabila orang-orang Parsi sudah terjerumus dalam budi pekerti yang begitu
rendah,”‘maka seorang akan lahir ditanah Arab” yang pengikut-pengikutnya
membalikkan takhta kerajaan agama dan segala barang mereka itu. Seseorang yang
berkepala batu yang amat berkuasa di Parsi akan dihalaukan. Rumah yang
didirikan itu, dimana berhala-berhala banyak terdapat disitu akan disucikan
daripada berhala-berhala itu, dan banyak orang-orang akan menjalankan shalatnya
dengan menghadap mukanya ke ka’abah. Pengikut-pengikutnya akan menawan
kota-kota Persi, Taush dan Bulhuh serta lain-lain tempat besar sekelilingnya.
Rakyat akan kacau menjadi satu, dan orang pandai-pandai di tanah Persi akan
menggabungkan diri dengannya.”
-Maka pada tahun 17 Hijrah atau Mei 638 M dibawah
pemerintahan Khalifah Umar bin Khaththab,mengarahkan militernya menyerbu
Persia, hingga takhta kerajaan Persi jatuh ke tangan pemerintahan Islam.
Rajanya yang kejam-melarikan diri ke Asyria .Tepat 29 tahun setelah kedatangan
Nabi Muhammad s.a.w.
IV. BERITA KEDATANGAN NABI
MUHAMMAD DI DALAM KITAB SUCI INJIL :
Didalam perjanjian lama, dapat dijumpai tentang berita akan
datangnya Muhammad , diantaranya :
-Kitab Ulangan 18 :18 :
“Maka pada masa itu berfirmanlah Allah kepadaku, benarlah perkataan mereka
itu. Bahwa Aku akan menjadikan bagi mereka itu seorang Nabi diantara segala
saudara-saudaranya yang seperti engkau ya Musa. dan Aku akan memberikan segala
firmanKu dalam mulutnya dan iapun akan mengatakan segala yang Kusuruh akan
dia.”
Dalam ayat ini menjelaskan akan kedatangan seorang Nabi
yang sebesar Nabi Musa, yang datangnya dari antara saudara-saudara Nabi Musa.
Allah sudah terlalu kesal terhadap pembangkangan bangsa Israel. Itulah sebabnya
Allah tidak lagi akan membangkitkan Nabi-nabinya dari keturunan Israel (Yahudi)
tetapi dari pada saudara Israel, yaitu Arab.
Maka jika ditarik garis keturunan yang lurus, Nabi Musa
adalah keturunan Ishak,sedangkan Nabi Muhammad adalah keturunan Ismail. Ishak
dan Ismail adalah dua bersaudara anak Ibrahim.
Hal ini ditegaskan pula dalam kitab (Taurat Musa) Ulangan
33: 1-3 yang bunyinya:
1. “Bermula, maka inilah berkat yang telah diberikan Musa
khalil Allah pada Bani Israil dahulu daripada matinya”.
2. Maka katanya: “Tuhan telah datang dari Thursina, dan telah terbit bagi
mereka itu dari Seir. Kelihatanlah ia gemerlapan cahayanya dari gunung Paran,
lalu datang hampir dengan Bukit Kades. Maka pada kanannya adalah tiang api bagi
mereka itu.”
3. “Bagaimana dikasihinya akan mereka itu, yaitu segala suku bangsa itu, segala
kesuciannya dalam tangannya, dan mereka itu duduk dikakinya masing-masing akan
mendapat perkataannya”.
-Didalam ayat 1 dijelaskan akan hikmah ini, suatu berkat,
suatu kebahagiaan yang diberikan oleh Musa khalil Allah untuk Bani Israil.
Ayat ke-2 membicarakan lebih jauh isi dari hikmak ini,
yaitu tentang tiga tempat: Thursina, Seir dan Paran”.
-Thursina adalah bukit dimana Nabi Musa a.s. Mendapatkan
dua log batu dan Tauratnya dari Allah,
-Seir yang dimaksud adalah suatu lembah yang disebut Kana’an,adalah menunjukkan
dimana gerangan Nabi Isa a.s. akan lahir, yakni di Baitlahim,
-Sedangkan tempat ketiga adalah “Paran” (Nama asli
Mekkah),yang menunjukkan di mana Nabi Muhammad akan lahir.Dimana pada tempat
ketiga itu akan muncul seseorang yaitu yang datang hampir atau mendekati
Kades,yang artinya Baitullah.
-Alangkah hebatnya tiang yang muncul dari Paran ini, yaitu
Tiang Api,
Dalam Perjanjian Lama berbahasa Belanda “tiang api”
,terjemahanya diganti dengan “Hukum Api”(Vuurwet).
Sementara “Tiang Api” adalah suatu unsur yang sanggup dan akan dapat
membinasakan unsur-unsur kimia apapun didepannya, apakah ia baja sekalipun.
Jadi yang dimaksud dengan “Tiang Api atau taruhlah “hukum api”, ialah munculnya
suatu agama atau keyakinan yang sendi-sendinya sangat kuat, sebagaimana
kekuatan “tiang api”.
-Agama apakah yang muncul dari Paran? (Mekkah-red.) Tiada
lain, selain agama Islam yang mempunyia 4 sendi yang kokoh yaitu Tauhid
(Keesaan Tuhan), Ibadah (sembahyang dan puasa serta haji), Muamalah (cinta
sesama manusia, sosialis yang merata), dan Akhlak (budi luhur manusia).
Dari Kitab Yesaya:
Ayat ke-3 selanjutnya menggambarkan betapa bangsa itu lalu dikasihi oleh Allah,
serta berkenan menerima perkataan-perkataan dari Dia, yang muncul dari Mekkah
(Paran) itu.
Kesimpulan yang diperoleh dari seluruh tafsiran ini, ialah: ,”Dari Mekkah akan
datang Nabi itu, yaitu Nabi Muhammad s.a.w.”
Kitab Nabi Yesaya pasal 41 ayat
1-4 bunyinya:
1. “Berdiam dirilah kamu hai
sekalian pulau, hendaklah segala bangsa memperbaharui kuat dan kuasanya, serta
datang kemari, hendaklah mereka itu memutuskan hukum. Kami hendak bersama-sama
datang hampir akan berhukum”.
2. “Siapa gerangan yang, sudah membangkitkan Dia dari musyrik dan bertemu
dengan segala kebenaran pada segala langkahnya? Siapa Dia, yang menyerahkan
segala orang-orang kafir dihadapan haderatnya dan akan memberikan kuasa atas
segala raja-raja dan menyerahkan mereka seperti duli dan kepada busurnya
seperti jerami diterbangkan angin?”
3. “Pada masa diusirnya mereka
itu? Dengan selamat juga ia terus kepada jalan yang belum pernah
dilangkahinya”,
4. “Siapa gerangan sudah
mengadakan dan membuat dia, sambil memanggil segala bangsa asal mulanya. Aku
ini Tuhan yang pertama, maka Aku ini yang kemudian sama saja”.
-Didalam
kutipan tadi, juga dijelaskan,
“Betapa nabi itu akan mengadakan peperangan dan akan mengalahkan orang
orang dan raja-raja kafir sekalipun”.
-Didalam ayat ke-3 diceriterakan betapa Nabi itu harus,
“Hijrah” ke tanah yang belum pernah dijejakinya, dengan selamat”.
Maka sejarah mencatat bahwa Nabi Muhammad melakukan Hijrah
dari Mekkah ke Medinah dengan sukses.
Ayat ke-2 mengisahkan bagaimana Muhammad mengalahkan
raja-raja dan orang-orang kafir hanya sebagai “duli yang diterbangkan angin”,
serta “anak panah-anak panah lawan yang seolah-olah hanya jerami belaka”, yang artinya
tidak sampai melumpuhkan Muhammad dan tentaranya.
Maka sejarah mencatat bahwa Yesus belum pernah melakukan
peperangan selama hidupnya. Sebab doktrin Yesus yang di kenal yaitu:
“Bila ditempeleng pipi kiri berikanlah pula pipi yang kanan”, dan “cintailah
sesamamu manusia, bahkan musuhmu juga”.
-Dengan doktrin ini menegaskan bahwa Yesus tidak mungkin
akan mengadakan peperangan-peperangan dan invasi,bukankah Yesus pernah
mengatakan, bahwa kerajaannya bukanlah di dunia ini? (Yahya 18: 36).
PENDALAMAN
LEBIH LANJUT :
Doktrin Kristiani selain TRINITAS (unsur Tuhan yang 3 ),juga selalu ditekankan
oleh para ulamanya dengan suatu faham / doktrin ketat bahwa Yesus (Isa) adalah
Firman Allah yang hidup (firman Allah yang mendaging).
Maka kali ini doktrin tentang “Firman Allah yang hidup atau mendaging”,tidaklah
keluar dari aqidah (konsep ketuhanan yang tauhid),tidak hanya berlaku pada
Yesus satu-satunya,sebab sesungguhnya Musa dan Muhammad juga bisa disebut
sebagai Firman Allah yang mendaging.
( Ingat semuanya berujud manusia / jasadiyah, yang memiliki kelemahan dan
kelebihan masing-masing).
Berikut
penjabarannya :
1.Berdasar 2 ayat dalam Injil dibawah ini :
“Sebab Aku berkata-kata bukan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang
mengutus Aku. Dialah yang memerintahkan Aku untuk mengatakan apa yang harus Aku
katakan dan Aku sampaikan, jadi apa yang Aku katakan, Aku menyampaikannya
sebagaimana yang difirmankan oleh Bapa kepada-Ku”. (Injil – Yohanes 12:
49-50)
-Maka dalam riwayat,sesudah kewafatan Nabi Muhammad
seseorang bertanya kepada istri tercinta-nya Aisyah tentang gaya hidup suaminya
(Nabi Muhammad).
-Aisyah
berkata,
“Beliau adalah Al-Quran dalam perbuatan,Beliau adalah Al-Quran
berjalan,Beliau adalah Al-Quran berbicara,Beliau adalah Al-Quran yang hidup”.
-Sementara Pada abad 6 Masehi, Muhammad membacakan wahyu
Tuhan dalam Al-Qur’an yang juga secara sistematik diletakkan dalam mulutnya :
“Dan, tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemauan hawa
nafsunya. Ucapannya itu tiada Iain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya),
yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril/Gabriel/Roh Kudus) yang sangat kuat”. (QS. An-Najm: 3-5).
-Maka jauh sebelum Yesus pun,Tuhan pernah mewahyukan hal
yang sama terhadapa Musa (Moses),Yang terabadikan dalam Kitab ke 2 Taurat (
Ulangan 18:18 ) disebutkan
“Diutus pada mereka seorang nabi dari tengah-tengah saudara mereka
sepertimu (Moses/Musa), dan AKU menjadikan ucapan-KU dalam mulutnya, maka ia
akan menyampaikan pembicaraan-KU kepada mereka dengan segala yang AKU wasiatkan
kepadanya”,
Pada zaman Muhammad kala itu,tidak ada Injil terjemahan
dalam bahasa Arab. Jadi Beliau tak mungkin pernah mengetahui bahwa ayat
Al-Qur’an QS. An-Najm: 3-5 itu sesungguhnya pernah di wahyukan Tuhan kepada
pendahulunya (Yesus) seperti dalam Taurat ( Ulangan 18:18 ) itu,apalagi Nabi
Muhammad adalah seorang yang buta huruf. Jadi Allah melalui Malaikat Jibril
(Gabriel/Roh Kudus) menyampaikan lagi isi kandungan Taurat dan Injil yang masih
murni itu sebagaimana yang pernah diterima oleh Musa dan Yesus dan belum ada
campur tangan manusia kepada Muhammad (Saudara Yerusalem).
Juga dalam Yesaya 29:12 :
“Dan apabila kitab itu diberikan kepada seorang yang tidak dapat membaca
dengan mengatakan: “Baiklah baca ini,” maka ia akan menjawab: “Aku tidak dapat
membaca.”
2.Kidung Agung (Nyanyian Sulaiman) 5:16 dalam bahasa Yahudi
diucapkan sebagai berikut:
“Hikko Mamittakim we kullo Muhammadim Zehdoodeh wa Zehrace Bayna
Jerusalem.”
-Artinya : Kata-katanya manis semata-mata, segala sesuatu
padanya menarik. Demikianlah kekasihku, demikianlah temanku, hai puteri-puteri
Yerusalem.
Mengapa
Tuhan memilih Saudara Yerusalem (Muhammad), sebagai Nabi berikutnya? Mengapa
bukan dari kalangan suku bangsanya lagi ? Karena hal itu akibat pembangkangan
Bangsa Israel (Yerusalem) kepada Tuhan dan para utusan-Nya.Bangsa Israel telah
banyak mendapat karuniai Tuhan namun selalu ingkar dan durhaka pada akhirnya.Saat Musa
diutus kepada Bangsa Israel, Musa pun didustakan. Bangsa Yahudi malah membuat
Patung Anak Sapi Emas sebagai sekutu Tuhan.
-“Bahkan kamu menentang Tuhan,
sejak aku mengenal kamu”. (Injil – Ulangan 9:24).
-“Karena aku mengetahui
pembangkanganmu, dan kekakuan tengkukmu Lihatlah, selagi aku hidup bersama-sama
dengan kamu, kamu sudah menjadi pembangkang terhadap Tuhan, terlebih lagi nanti
sesudah aku mati”. (Injil – Ulangan 31:
27).
Mengetahui Pembangkangan Bangsa Israel, Allah telah
memberikan sinyal kepada Musa bahwa Kenabian akan beralih ke Bangsa Lain yang
merupakan Saudara dari Yerusalem (Ishak) yaitu Ismael (Arab).
-“Mereka membangkitkan cemburuku
dengan yang bukan Allah, mereka membuatku marah dengan berhala mereka. Sebab
itu Aku akan membangkitkan cemburu mereka dengan yang bukan umat, dan akan
membuat mereka marah dengan bangsa yang bodoh”. (Injil – Ulangan
32:21).
Keangkuhan bangsa Yahudi masih saja terjadi di jaman Yesus,
sehingga apa yang pernah diucap oleh Musa diucap kembali oleh Yesus.
“Sebab itu, Aku berkata kepadamu, bahwa kerajaan Allah akan diambil dari
padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah
kerajaan itu”. (Injil –
Matius 21: 43).
Namun lacurnya ketika Tuhan benar-benar membuktikan
menurunkan Nabi berikutnya (Muhammad SAW) yang bukan dari suku bangsanya,Bangsa
Israel malah semakin merasa syirik dan dengki serta tidak mau mengakuinya,dan
bahkan keingkarannya semakin menjadi-jadi.
Namun Tuhan
tak peduli,maka Dia adalah Sang Maha Penyeimbang dan Dia pun menurunkan
Muhammad sebagai Nabi terakhir dan akhir zaman dari suku bangsaArab.Maka bangsa Arab ketika itu sedang dalam
kemerosotan akhlak dan peradaban,dalam zaman jahiliyah akut,dalam kebodohan dan
terabaikan (Tak dianggap),oleh kerajaan-kerajaan besar saat itu. Bangsa Yunani,
Alexander Agung, Bangsa Persia, Bangsa Mesir, Bangsa Romawi dll.
Selengkapnya tentang keadaan tanah Arab dan asal usul
mengapa Muhammad diturunkan di tanah Arab silahkan baca link berikut :
3.Muhammad adalah PARACLETOS
yang dijanjikan :
-Nama lain Muhammad adalah Ahmad,sebuah sebutan dari
Al-Qur’an bagi bangsa ARAB, dalam terjemahan Yunani disebut “Periclytos”.
-Dalam Yohanes 14: 16; 15: 26, dan 16: 7, diterjemahkan dalam versi Inggris
sebagai “Comforter” ,dalam kata Yunani disebut “Paracletos” yang berarti “sang
penghibur”, (seorang mulia yang hadir untuk selalu membuat kemanfaatan dan
pertolongan kepada teman,sahabat dan sesama umat).
-Para doktor
ahli bahasa berpendapat bahwa Paracletos adalah hasil peleburan kata dari
Periclytos, yang dalam ramalan Injilpun Paracletos itu adalah bernama Ahmad
(Nama Arab),seorang Nabi Suci, bagi seluruh alam dan semua mahluk.Dan paling
baik dan penyayang kepada pengikutnya (Dalam Injil yang kini kata “Ahmad” sudah
tidak terdapat lagi).
Hal demikian kembali diabadikan oleh Tuhan dalam Al-Qur’an
:
Muhammad hadir bagi manfaat seluruh makhluk dan alam semesta :
“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi
semesta alam”. (QS.21. Al Anbiyaa’:107)
Muhammad hadir dengan segenap kebaikan dan kasih sayang
pada para pengikutnya :
“Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat
terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan)
bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin”. (QS.9. At Taubah :128)
Maka bagi para pencari kebenaran sejati,jelaslah bahwa
Muhammad adalah Paraclete atau penghibur yang dijanjikan,yang juga disebut
penolong, penyokong, penasehat dan lain-lain dalam ramalan-ramalan tentang
Yesus yang terdapat dalam Injil Yohanes tersebut.
Kini bahasa asli Injil (Bahasa Yesus) sulit dilacak dan
dibuktikan kebenarannya,sebab telah banyak orang maklum bahwa Injil Sekarang
sudah tidak dalam bahasa aslinya,bahkan di setiap negara akan berbeda pula
penerjemahan dan penafsirannya.Sehingga akan menjadi konfius serta akan timbul
banyak kesimpangsiuran untuk menterjemahkan atau mencari tahu kesesuaian kata
Roh Kebenaran antara satu ayat dengan ayat lainnya yang ada didalamnya .
Contoh :
-Injil King James Version menterjemahkan Paracletos sebagai Penghibur. Kemudian
kata Penghibur ini diterjemahkan lagi ke dalam berbagai bahasa. Akan menjadi
Umthokozisi atau Trooster pada Injil Afrika dll. Sementara kalangan agamawan
Kristen mengaku telah menterjemahkan dalam 2000 bahasa yang berbeda, jadi tentu
kata Penghibur menjadi semakin rumit penafsirannya.
Maka mari kita telusuri makna
dan maksud dari kata Penghibur itu sebenarnya bagaimana :
Sebagian kalangan agamawan Kristiani akan menolak jika
pengucapan Yesus yang asli dalam naskah Kristen yang paling mendekati,adalah
dengan menggunakan kata-kata Yunani “Paracletos” , sebab karena Yesus tidak
berbahasa Yunani.
Dan ketika diterjemahkan ke dalam bahasa inggris sebagai “Comforter”,maka
persamaan kata dalam bahasa Yunani tetap ujung-ujungnya adalah “Paracletos”.
Sekarang baiklah kita Tanyakan saja kepada umat Kristiani
yang pandai –pandai,siapakah yang dimaksud Sang Penghibur itu?
-Maka jawabannya adalah bahwa Sang Penghibur tersebut adalah Roh Kudus
(mendasari Yohanes 14: 26). Kalimat ini hanya bagian dari ayat 26.
Di
terjemahkan sebagai “Holy Ghost” , sementara ruh kudus dalam bahasa
Yunani hanya mengenal kata “Pneuma” ,yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa
Inggris akan menghasilkan terjemahan “ spirit”.
(Tidak ada pemisahan kata untuk Ghost dalam naskah-naskah Yunani dalam
perjanjian baru, dan umat Kristen saat ini menyatakan telah memiliki 24.000
naskah berbeda,namun ternyata tidak ada dua pun yang identik).
-Para editor
KJV (The King James Version) atau disebut AV (The Authorised Version) dan DOUAY
(versi Katholik Roma) memilih kata Ghost dari pada kata Spirit ketika
menterjemahkan “pneuma”.
Para perevisi RSV (Revised Standard Version), versi Injil
terbaru, menurut mereka sedang kembali kepada naskah-naskah paling kuno. Mereka
menyatakan bahwa para perevisi tersebut adalah sebagai 32 pelajar terkemuka
bersama 50 ahli yang bekerja sama ,dengan berani mengganti tafsir dengan kata
“Ghost yang teduh” dengan kata Spirit.
Maka kini kita akan membaca Injil dalam terjemahan
modern,kalimat “Comforter” adalah “Holy Spirit”. Hal ini membuat pro kontra dan
para penyeru dan penginjil Kristen yang berpaham lain dengan keras tetap
berpegang teguh kepada tafsir “Ghost”. Mereka tidak akan memilih versi yang
lebih baru.
Namun para pembaharu tetap lebih baik dengan versi lama
,KJV dan RCV (Roman Catholic Version). Dengan perubahan baru tersebut,(dalam
kata Spirit), ayat dalam penelitian tersebut akan dibaca :
“Tetapi SANG PENGHIBUR, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam
nama-Ku, dialah yang akan mengajarkan segala hal kepadamu dan akan mengingatkan
kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu”. (Injil – Yohanes 14:26).
Maka
menyinggung soal perubahan ini,jika kita mencermati dari teks-teks Injil yang
lama,akan diketahui bahwa kalimat “Roh Kudus” sebenarnya adalah penambahan.Makadalam hal segala penambahan,
seharusnya dilengkapi dengan TANDA KURUNG, yang menerangkan sebagai kata-kata
yang telah ditambahkan ,atau Penekanan telah ditambah.
Padahal dengan adanya para editor RSV yang telah mengadakan
perubahan,penambahan dari versi standar dan mempertahankan rangkaian kata yang
mengejutkan ini, justru akan menghasilkan makna yang saling berlawanan (simpang
siur) dengan ramalan Yesus yang telah jelas ,yakni pada masalah “Penghibur” itu
sendiri.
“Namun benar yang kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu,
jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, PENGHIBUR itu tidak akan datang
kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu”. (lnjil – Yohanes 16:
7).
Sementara orang Muslim sangat mengetahui betul bahwa setiap
nabi yang benar datang dari kehendak Tuhan,tetap akan terjadi. Maka tanda-tanda
turunnya sang Paracletos atau mau diganti dengan Comforter maupun Holy Spirit
sekalipun, seperti yang telah tesiratkan dalam ayat-ayat Injil serta ayat-ayat
kitab suci lainnya sebelum Al-Qur’an, tetap merupakan sebagai kebenaran
Al-Kitab-Nya,yang menegaskan bahwa hal dimaksud adalah Nabi Muhammad sebagai
nabi akhir zaman, tanpa perlu memperumitnya.
-Nama Yohanes,dianggap telah sah dibuat namanya dalam
Injil, yang juga menulis 3 surat lagi, yang merupakan bagian dari Injil
Kristen. Secara fantastic, Ia telah menggunakan istilah yang sama Holy Spirit
untuk Nabi Suci.
“Saudara-saudaraku yang terkasih, janganlah percaya akan setiap roh,
tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak
nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia”. (InjiI – 1 Yohanes 4:1).
Maka
silahkan cermati bahwa kata roh yang digunakan di sini sama dengan seorang
nabi. Roh yang benar adalah nabi yang benar, roh yang salah adalah nabi yang salah.Maka, lebih baik mereka memakai Injil C.I
Scofields Authorized King James Version yang dengan sebuah Komite editorial
dari 9 Doktor Ilmu Theologia menambah catatan dan komentar mereka. Ketika
mereka sampai pada kata pertama spirit pada ayat di atas, mereka harus memberi
sebuah pemberitahuan untuk membandingkan dengan Matius 7:15 yang menyatakan
bahwa nabi yang salah adalah roh yang salah. Jadi berdasarkan Yohanes, roh
kudus adalah nabi suci,sebagaimana Yesus dan Muhammad yang merupakan utusan
Allah.
“Demikianlah kita mengenal Roh Allah: setiap roh yang mengaku, bahwa Yesus
Kristus telah datang sebagai manusia (bukan Tuhan), berasal dari Allah”. (Injil-1 Yohanes 4:2).
Berdasarkan penafsiran Yohanes sendiri pada Yohanes 4:1 di
atas, kata roh adalah sama dengan kata nabi. Jadi dalam Yohanes 4:2 Roh Allah
akan berarti Nabi Allah dan setiap roh sama dengan setiap nabi.
“Aku akan meminta kepada Bapa; dan Ia akan memberikan kepadamu seorang
penolong yang Iain, supaya ia menyertai kamu selama lamanya”. (Injil – Yohanes 14:16).
Penekanan di sini adalah pada kata yang lain. Lalu siapa
penghibur pertama? Dunia Kristen sepakat bahwa dalam ayat tersebut yang
berbicara sendiri adalah Yesus Kristus,yang adalah penghibur pertama, kemudian
datanglah penghibur yang lainyang juga secara alami, merasakan kondisi yang
sama yaitu kelaparan, kelelahan, kesedihan dan kematian.
“Tetapi Penghibur yang dijanjikan ini harus menyertai kamu selama-lamanya.
Tidak ada seorang pun hidup selamanya. Yesus meninggal maka Penghibur yang akan
datang juga meninggal. Tidak ada anak manusia yang tidak mati”.
Maka dalam
Al-Qur’an menyatakan :
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati”. (QS.Ali `Imran: 185).
Dalam Lukas pasal 16, Yesus bercerita tentang orang
kaya-orang miskin. Ketika meninggal keduanya menemukan diri mereka pada sisi
yang berlawanan dimana satu di sorga dan yang lainnya di neraka. Orang kaya
(Dives) membara di neraka menangis kepada Ibrahim untuk mengirim si
peminta-minta (Lazarus) untuk menghilangkan dahaganya. Tetapi ketika setiap
permintaan ditolak, dia meminta Ibrahim mengirim orang miskin tersebut kembali
ke dunia untuk memperingatkan saudaranya yang masih hidup terhadap malapetaka
yang akan datang jika mereka tidak memperhatikan peringatan Tuhan.
“Kata Ibrahim kepadanya, Jika mereka (yang masih hidup di bumi) tidak mau
mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka pasti tidak mau juga
mendengarkan meskipun seseorang yang bangkit dari kematian”. (Injil -Lukas 16 : 31).
Yesus mengucapkan fakta di atas beberapa abad sesudah
kematian nabi-nabi Israel seperti Jeremiah, Hosea, Zechariah dan lain-lain, dan
lebih dari 1300 tahun sesudah Musa. Orang-orang munafik di jaman Yesus dan
zaman masa kini masih dapat mendengarkan Musa dan Nabi-nabi tersebut, karena
spirit mereka masih hidup, dan selalu menyertai kita melalui ajaran-ajaran
mereka.
“Aku akan meminta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang
penolong yang Iain, supaya ia menyertai kamu selama lamanya”. (Injil – Yohanes
14:16).
Dengan mengejutkan, umat Kristen melihat tidak ada
kesulitan dalam membenarkan pemenuhan ramalan tersebut sejak dunia dimulai dan
setelah lebih 1000 tahun ketika Peter pada khotbah keduanya kepada orang-orang
Yahudi, mengingatkan mereka :
“Bukankah Musa telah berkata kepada Bapa: Tuhan Allah akan membangkitkan
bagimu seorang nabi dari antara saudara-saudaramu sama seperti aku.
Dengarkanlah dia dalam segala sesuatu yang akan dikatakannya kepadamu”. (Injil – Kisah Para
Rasul 3: 22).
Maka,siapakah nabi yang dimaksud?
Nabi Musa? Yesus? Muhammad?
Mari cermati riwayat jati diri Musa :
-Nabi Musa dilahirkan dari Bapak dan Ibu secara alamiah (manusia normal),
beristri, meninggal secara alami dan dikubur di dunia. Dan Nabi Musa tidak
mengalami kebangkitan kembali, dan Nabi Musa dihormati kaumnya ,sementara Yesus
tidak. Nabi Musa memliliki pengikut yang banyak saat hidup dan pernah berperang
dll,sementara Yesus pengikutnya tidak banyak dan tak pernah berperang.
Maka dari kriteria diatas jelas bisa ditebak, jika disuruh
memilih mana yang lebih dekat, antara Yesus atau Muhammad, pasti jawabannya
Nabi Muhammad.
Terdapat sejumlah contoh pada kitab suci Injil tentang
kedatangan dan kepergian Roh Kudus, sebelum kelahiran dan keberangkatan Mesias
(Yesus). Silahkan cermati referensi berikut ini dalam Injil :
Sebelum Kelahiran Kristus (B.C.) :
1. Dan Ia (Johannes Sang Pembaptis) akan penuh dengan Roh Kudus mulai dari
rahim ibunya. (Injil-Lukas 1:15)
2. Dan Elisabeth pun penuh dengan Roh Kudus. (Injil -Lukas l:41)
3. Dan Zakaria, ayahnya, penuh dengan Roh Kudus. (Injil – Lukas 1: 67)
Sesudah Kelahiran Kristus (A.C.):
1. Roh Kudus ada di atasnya (Simon). (Injil – Lukas 2: 25)
2. Dan turunlah Roh Kudus dalam rupa burung merpati ke atas-Nya (Yesus).(Injil
– Lukas 3: 22)
Dari kutipan di atas, sebelum dan sesudah kelahiran Yesus,
seseorang tidak dapat berhenti memuji Lukas yang tampil menjadi spesialis pada
Roh Kudus. Kita lebih baik bertanya pada umat Kristen,
-sesudah turunnya merpati, dengan pertolongan siapa Yesus
membuat banyak keajaiban jika tidak karena pertolongan Roh Kudus.
-Biarkan Dia sendiri yang mengatakan pada kita. Ketika dituduh oleh kaumnya
sendiri, orang-orang Yahudi, bahwa dia melakukan keajaiban tersebut berserikat
dengan Beelzebub (kepala syaitan),
-Yesus menanyakan pertanyaan retoris kepada mereka: “Bagaimana Iblis dapat
mengusir Iblis?”
- Orang-orang Yahudi menyalahkan bahwa kesucian Roh ini (Roh Tuhan) yang telah
menolongnya, adalah jahat sekali.
-Ini adalah pengkhianatan dari perintah tertinggi. Jadi dia memberi mereka
sebuah peringatan yang menakutkan:
“Tetapi hujat terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni “. (Injil – Matius 12: 31
).
Roh Kudus ini tidak lain dari apa yang telah dilukiskan
Matius sendiri dalam 3 ayat sebelum mengutip ucapan Tuannya:
“Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Roh Allah, maka sesungguhnya
kerajaan Allah sudah datang kepadamu”. ( Injil – Matius 12: 28
).
Bandingkan dengan pernyataan yang sama oleh penulis kitab
yang lain :
“Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya
kerajaan Allah sudah datang kepadamu”. (Injil – Lukas 11: 20).
Dari rangkaian kalimat ayat-ayat diatas tersimpulkan :
Kita tidak perlu belajar Injil lama di Gereja untuk
memahami sebuah ekspresi :
(a) Kuasa Allah
(b) Roh Allah dan
(c) Roh Kudus
Karena rangkaian kata diatas adalah sama makna dan satu
hakekat. Bahwa Roh Kudus selalu menolong para nabi dan murid-murid Nabi yang
berdakwah. Jadi Roh Kudus menolong Yesus dalam kehidupannya/kenabiannya, Roh
Kudus tersebut juga menolong murid-muridnya dalam misi dawah dan penyembuhan
mereka.
Ini tentunya bukanlah janji kosong. Murid-murid tersebut harusnya
telah menerima pemberian Roh Kudus. Jadi jika Roh Kudus ada pada :
(1) Yohanes Pembaptis,
(2) Elisabeth,
(3) Zacharias,
(4) Simeon,
(5) Yesus,
(6) murid-murid Yesus;
Maka semua ini membuat perkataan,
“Jikalau Aku tidak pergi, dia tidak akan datang kepadamu menjadi tak
berarti”.
Artinya, “sang Penghibur” yang di maksud dalam ayat-ayat
Injil tersebut diatas itu bukanlah Roh Kudus. Sebab jika “sang Penghibur “
dirubah tafsirnya sebagai “Roh Kudus”,maka akan semakin membuat jauh kesesuaian
dari ayat yang satu dengan ayat lainnya.Bukankah Roh Kudus sudah ada sebelum
Yesus dan pada saat Yesus ada didunia. Apalagi jika dikaitkan pada doktrin
Trinitas yang menyatakan Bahwa Tuhan Bapa, Tuhan Anak dan Roh Kudus adalah
suatu kesatuan tak terpisahkan, tentu akan menjadi lebih membingungkan lagi
jika Sang Penghibur yang akan datang adalah Roh Kudus. Bukankah Roh Kudus sudah
menyatu dengan Yesus saat itu?
Coba kita cerna apa yang pernah dikatakan oleh Yesus
berikut ini :
“Masih banyak hal yang harus kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu
belum dapat menanggungnya”. (Injil – Yohanes 16:12).
Pada kata : ”kamu belum dapat menanggungnya”, maka maksud
dari kalimat itu pembuktiannya diulang secara monoton di seluruh
halaman-halaman Perjanjian Baru sbb :
-“Yesus berkata kepada mereka (murid muridnya), Mengapa kamu takut, kamu
yang kurang percaya”. (Injil –
Matius 8: 26)
-“Dan Yesus berkata kepadanya (Petrus): Hai orang yang kurang percaya”. (Injil – Matius 14: 31
).
-“Dia (Yesus) berkata kepada mereka (murid-muridnya): kamu yang kurang
percaya, Mengapa kamu memperbincangkan?” (Injil – Matius 16: 8).
-“Lalu kata-Nya kepada mereka (murid-muridnya), Dimanakah kepercayaanmu?” (Injil – Lukas 8: 25)
Kata-kata dalam ayat-ayat diatas tidaklah Yesus menujukan
keragu-raguan atas orang-orang Yahudi, tetapi atas orang-orang pilihannya
sendiri (murid-muridnya). Dia merendah hingga sampai seperti anak kecil yang
merengek,untuk meyakinkan muridnya namun tetap tidak membuat itu berhasil dan
bahkan sepertinya Yesus pada akhirnya mengungkapkan rasa “frustasi”nya :
“Jawab Yesus, Kamupun masih belum dapat memahaminya”. (Injil – Matius 15:16).
Hingga sampai pada batas kemasygulan, Yesus mengecam
orang-orang pilihannya :
“Hai kamu generasi yang tidak percaya dan yang sesat, berapa lama lagi Aku
harus tinggal di antara kamu dan sabar terhadap kamu?” (Injil – Lukas 9: 41
).
Keluarganya berfikir Yesus Gila. Saudara-saudaranya sendiri
pun tidak mempercayainya (Yohanes 7: 5). Faktanya mereka menginginkan yang
lebih luas untuk memahaminya, berkeyakinan bahwa dia gila.
Maka pada rangkaian riwayat dalam ayat-ayat ini dapat disimpulkan bahwa
sebenarnya bangsanya telah mengejeknya, mencaci makinya dan dengan berapi-api
menolaknya. Lebih dari itu mereka berusaha untuk menyalibnya.
Kini hampir selama 2000-an tahun meski sekarang sangat cinta dan fanatik
terhadap Kristen, mereka secara keseluruhan pada awalnya adalah kaum yang tidak
pernah dapat menerima Yesus sebagai juru selamat mereka, pengantar mereka,
Tuhan mereka.
Mengapa?
Karena kentalnya faham egosentris mereka , Bahwa tidak pernah ada seorang
Yahudi dapat menerima Yahudi yang lain sebagai Tuhan.
Hanya dalam Islam /Al-Qur’an lah, orang-orang Yahudi,
Kristen dan Islam dapat menemukan penyelesaian.
-Sebab hanya
dalam Islam/Al-Qur’an mengajari untuk mempercayai Yesus ,bahkan nama Nabi dan
para Rasul sebelumnya yang sebagai fitrah selayaknya manusia yang agung dan
mulia,yakni dalam kedudukannya sebagai manusia pilihan yang menjadi
utusan-utusanTuhan.Dan melarang sangat keras untuk
men-Tuhankan mereka.
KATA “ROH” DALAM KEINJILAN
ADALAH SINONIM DENGAN NABI :
Ketika murid-murid Yesus selalu salah paham terhadapnya dan
perbuatannya,diantaranya :
- Menginginkannya menurunkan api dari sorga;
-Menginginkannya menyatakan dirinya sebagai Raja orang-orang Yahudi;
-Menginginkannya duduk pada tangan kanan dan kirinya dalam kerajaannya,
-Menginginkannya menunjukkan Bapa kepada mereka; hingga dapat melihat Tuhan;
-Menginginkannya melakukan sendiri, apa saja dan segala sesuatu yang
bertentangan dengan rencana besarnya.
Maka hal ini
adalah menunjukkan bagaimana mereka memperlakukan Yesus selama dakwahnya,sampai
pada akhirnya, mereka semua meninggalkannya, serta melarikan diri.
(Dikutip dari Sayed Amir Ali dalam bukunya The Spirit of Islam halaman
31).
-Adalah
tidak beruntung bahwa Yesus tidak mempunyai pilihan yang nyata dalam memilih
murid-muridnya. Mereka mengecewakannya padahal belum pernah ada sekelompok lain
yang taat yang telah mengecawakan nabi mereka sebelum itu. Dan itu bukanlah
kesalahan Yesus. Dia meratapi keadaannya:
“ Roh memang penurut, tetapi daging lemah”. (Injil-Matius 26: 41).
-HIngga
akhirnya Yesus sesungguhnya mensiratkan bahwa masanya telah berakhir atau pada
bahasa hakekatnya bahwa Tugas Yesus disudahi oleh Tuhan cukup sampai di sini
saja karena begitu hebatnya tekanan dan ancaman kaum Yahudi dan Tuhan telah
berkehendak menurunkan penggantinya.
Maka sebenarnya Yesus telah mensiratkan bahwa Ia meninggalkan tanggung jawab
itu kepada penerusnya,jadi orang yang Ia sebut di sini dengan “Roh kebenaran”
yaitu Nabi kebenaran, Nabi keadilan yang akan melanjutkan dakwahnya.
Kenyataannya,
secara ke-Injil-an, kata Roh digunakan secara sinonim dengan Nabi, oleh penulis
yang sama dalam Yohanes 4:1, Di sini Roh kebenaran akan menjadi Nabi kebenaran.
Seorang nabi yang padanya kebenaran dipersonifikasikan. Dia menjalani seluruh
hidupnya dengan begitu terhormat dan tekun, dia telah mendapatkan gelar mulia
As-Siddiq (orang yang jujur) dan Al-Amin, yang lurus,dapat dipercaya; bahkan
oleh para penyembah berhala di negaranya. Orang yang dapat dipercaya, yang
tidak pernah berbohong. Hidupnya, kepribadiannya serta ajarannya benar-benar
membuktikan bahwa Muhammad adalah penjelmaan dari “Roh Kebenaran” (Al-Amin) .
INDIKASI LAIN :
-Penghibur Adalah Seorang Pria. Jika kita bebas mengutip ramalan yang sedang di
paparkan ini, dengan penekanan pada kata ganti, maka tak perlu ada bujukan
bahwa sang Penghibur yang akan datang adalah seorang pria dan bukan roh dalam
arti roh secara harafiahnya.
Perhatikan ayat berikut :
“Howbeit when He, the Spirit of Truth, is come, He will guide you into all
truth: for He shall not speak of Himself; but whatsoever He: shall hear, that
shall He speak: and He will shoow you things to come”. (Injil – Yohanes 16:
13).
Silahkan
hitung jumlah He pada ayat di atas. Terdapat tujuh buah. Tujuh kata ganti pria
dalam satu ayat. Tidak ada ayat lain dalam 66 kitab Injil Protestan atau dalam
73 kitab Injil Katholik dengan tujuh kata ganti pria, atau 7 kata ganti wanita,
atau 7 jenis netral.Kita akan menyetujui tanpa reserve bahwa
begitu banyaknya kata ganti pria dalam satu ayat,maka itu tidak sesuai untuk
Roh.
Yang
mengherankan lagi ketika masalah 7 kata ganti pria dalam sebuah ayat pada Injil
versi Urdu baru-baru ini diubah menjadi She, She, She,dengan maksud agar umat
dan para penelusur riwayat tidak dapat menyatakan bahwa ramalan tersebut
mengacu kepada Muhammad sebagai seorang pria. (Ketidakjujuran yang umum
dilakukan oleh para oknum misionaris), lebih khususnya dalam bahasa daerah. Sebagaimana dalam
Injil Afrika, pada ayat yang didiskusikan, mereka telah mengubah kata Trooster
(penghibur) menjadi Voorspraak (penengah), dan menambahkan rangkaian kata -die
Heilige Gees- artinya Roh Kudus, rangkaian kata yang para sarjana Injil tidak
pernah berani menambahkannya ke dalam bermacam-ragam versi Inggris. Tidak,
Bahkan Jehovah Witnesses sekalipun.
KEASLIAN AYAT-AYAT DALAM INJIL
PADA AKHIRNYA DIMUNCULKAN TUHAN DALAM AL-QUR’AN :
QS.7.Al-
A’raaf :157
“Iaitu orang-orang yang mengikut Rasulullah (Muhammad s.a.w.) Nabi yang
Ummi, yang mereka dapati tertulis (namanya dan sifat-sifatnya) di dalam Taurat
dan Injil….
QS.61.Al- Saff :6
“… Nabi ‘Isa ibni Maryam berkata: ‘Wahai Bani Isra’il, sesungguhnya aku
ini Pesuruh Allah kepada kamu, mengesahkan kebenaran Kitab yang diturunkan sebelumku,
iaitu Kitab Taurat, dan memberikan berita gembira dengan kedatangan seorang
Rasul yang akan datang kemudian daripdaku – bernama: Ahmad’ “
Semoga menjadikan cakrawala ilmu pengetahuan.
Salam cahaya-Nya,a